Jumat, 06 Mei 2011

PENGAMPUNAN

Jaman sekarang ini sepertinya kita lebih cenderung dan begitu mudah untuk menghakimi orang lain. Sepertinya kita tidak bersalah dalam apapun dan merasa lebih benar dalam apapun.
Mulai dari politik, pemimpin negara, pemerintahan, sepakbola, agama, suku, negara, dst... hampir semua kita bisa lihat sisi negatifnya. Seakan tanpa sadar balok di mata tidak terlihat...
Kita cenderung untuk mengkritik habis, mengutuk, sukur-sukur kalo bisa melenyapkan orang atau kelompok tertentu yang tidak sependapat atau kita anggap punya kelemahan atau sedikit merugikan kita...
Kita lebih senang jika bisa menjadi hakim, yang bisa menjatuhkan hukuman dan tidak pernah dihukum

Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Di saat-saat ini kemana kita memalingkan muka, begitu susahnya mendapatkan kejujuran, kebaikan, dan kasih yang murni.

Apa kita mesti ikut arus dunia?

Cara pikir yg salah membuat tindakan yg salah juga... tetapi ternyata setiap orang punya persepsi yg berbeda... bahkan untuk sesuatu yg disebut kebenaran


Kita bisa melakukan hal yg berbeda dengan cara mengampuni!!


Ada suatu cerita tentang pengampunan yg luar biasa dalam Film : THE INTREPRETER
Suku Ku dari Afrika mempunyai tradisi atau kebiasaan yang aneh. (setidaknya menurut pandangan kebanyakan orang)
Apabila Suku Ku menemukan seorang pembunuh, maka pembunuh itu akan diadili dan dihukum. Hukumannya adalah: pembunuh tersebut akan dilempar ke dalam sungai atau danau atau laut yang dalam supaya tenggelam. Dan supaya pembunuh tersebut tidak dapat berenang maka pembunuh tersebut diikat tangan, kaki dan tubuhnya. Pada waktu eksekusi penghukuman tersebut...disaksikan oleh keluarga korban pembunuhan.
Saat pembunuh dilempar dan tenggelam, keluarga korban mempunyai 2 pilihan: membiarkan pembunuh tersebut tenggelam dan mati. Atau menyelamatkannya.
Jika keluarga korban membiarkan pembunuh tersebut tenggelam dan mati, maka keluarga korban akan hidup dalam dukacita.
Tetapi jika keluarga korban memilih untuk menyelamatkan pembunuh tersebut maka mereka akan bersukacita, karena Suku Ku percaya bahwa untuk "membangkitkan" keluarganya yg telah meninggal adalah dengan cara menyelamatkan seseorang dari kematian.

Aneh bukan??
Berapa banyak dari antara kita bisa seperti Suku Ku? bukankah kita akan cenderung lebih senang kalau bisa balas dendam? dan balas dendam yang memuaskan adalah jika membalasnya dengan lebih kejam lagi?
Berapa banyak dari antara kita yang bisa memilih untuk mengampuni?
Kita cenderung memilih mata ganti mata, gigi ganti gigi.

Tetapi jika kita hanya mengikut arus dunia ini, kita tidaklah beda dengan boneka mainan dari si iblis, yang pekerjaannya adalah mencuri, membunuh dan membinasakan.

Mari kita menjadi lebih dari pemenang. Kita tahu mereka yg melakukan kejahatan adalah karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat. Kalau tahu tentulah tidak akan melakukannya.

Jadi ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

God bless you!!!

Kamis, 24 Februari 2011

Adobe In Design dan Microsoft Publisher

Setelah setahun memakai Adobe InDesign CS4, aku mendapat kiriman file dengan extension .PUB setelah kubuka ternyata itu file Microsoft Publisher. Lah... ternyata mirip sekali dengan Adobe InDesign...
Setelah sekian lama aku heran mengapa ada Microsoft Publisher... kini aku tahu kegunaannya.