Selasa, 30 Juni 2009

Jika perusahaan dimana anda bekerja, adalah sebuah perusahaan pembuat SISIR, memberi tugas untuk menjual sisir pada para biksu di wihara (yang semua kepalanya gundul) -- Bisakah anda melakukannya? Apa jawaban anda ?
a) Tidak mungkin, itu mustahil
b) Gile
c) Aku akan sekali mencoba untuk melaksanakan instruksi bos saya
d) Baiklah, saya akan coba
e) Ya, saya pikir bisa menjualnya (5 buah, 10 buah, 50 buah atau lebih, sebutkanlah jumlahnya)

Pilih satu jawaban dan baca tulisan di bawah untuk meilhat apakah anda termasuk orang yang berjiwa sukses atau tidak.


Cerita : MENJUAL SISIR PADA BIKSU


Ada sebuah perusahaan "pembuat sisir" yang ingin mengembangkan bisnisnya, sehingga management ingin merekrut seorang sales manager yang baru.

Perusahaan itu memasang IKLAN pada surat kabar. Tiap hari banyak orang yang datang mengikuti wawancara yang diadakan ... jika ditotal jumlahnya hampir seratus orang hanya dalam beberapa hari.

Kini, perusahaan itu menghadapi masalah untuk menemukan calon yang tepat di posisi tersebut. Sehingga si pewawancara membuat sebuah tugas yang sangat sulit untuk setiap orang yang akan mengikuti wawancara terakhir.

Tugasnya adalah : Menjual sisir pada para biksu di wihara.
Hanya ada 3 calon yang bertahan untuk mencoba tantangan di wawancara terakhir ini. (Mr. A, Mr. B, Mr. C)

Pimpinan pewawancara memberi tugas :
"Sekarang saya ingin anda bertiga menjual sisir dari kayu ini kepada para biksu di wihara. Anda semua hanya diberi waktu 10 hari dan harus kembali untuk memberikan laporan setelah itu."

Setelah 10 hari, mereka memberikan laporan.

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. A :

"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. A menjawab: "Hanya SATU."
Si pewawancara bertanya lagi : "Bagaimana caranya anda menjual?"
Mr. A menjawab:
" Para biksu di wihara itu marah-marah saat saya menunjukkan sisir pada mereka. Tapi saat saya berjalan menuruni bukit, saya berjumpa dengan seorang biksu muda - dan dia membeli sisir itu untuk menggaruk kepalanya yang ketombean."

Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. B :

"Berapa banyak yang sudah anda jual?"
Mr. B menjawab : "SEPULUH buah."
"Saya pergi ke sebuah wihara dan memperhatikan banyak peziarah yang rambutnya acak-acakan karena angin kencang yang bertiup di luar wihara. Biksu di dalam wihara itu mendengar saran saya dan membeli 10 sisir untuk para peziarah agar mereka menunjukkan rasa hormat pada patung sang Buddha."

Kemudian, Pimpinan pewawancara bertanya pada Mr. C :

"Bagaimana dengan anda?"
Mr. B menjawab: "SERIBU buah!"
Si pewawancara dan dua orang pelamar yang lain terheran-heran.
Si pewawancara bertanya : "Bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"
Mr. C menjawab:
"Saya pergi ke sebuah wihara terkenal. Setelah melakukan pengamatan beberapa hari, saya menemukan bahwa banyak turis yang datang berkunjung ke sana . Kemudian saya berkata pada biksu pimpinan wihara, 'Sifu, saya melihat banyak peziarah yang datang ke sini. Jika sifu bisa memberi mereka sebuah cindera mata, maka itu akan lebih menggembirakan hati mereka.' Saya bilang padanya bahwa saya punya banyak sisir dan memintanya untuk membubuhkan tanda tangan pada setiap sisir sebagai sebuah hadiah bagi para peziarah di wihara itu. Biksu pimpinan wihara itu sangat senang dan langsung memesan 1,000 buah sisir!"

Senin, 15 Juni 2009

Berbicara Tenang

Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman...
....
Manusia mempunyai emosi, dan kalo boleh dibilang emosi itu sangat labil... mudah berubah-ubah. Tidaklah heran termasuk kemarahan sering menghiasi kehidupan manusia.
Kemarahan suami istri, anak dan orang tua, sesama teman, saudara, rekan bisnis, dan yang lainnya...
Bagaimana menghindari kemarahan dan pertikaian?
1. Gunakan senyum... 90 persen orang akan membalas senyum anda jika anda tersenyum. Kalo tersenyum mustahil bersamaan bisa marah dalam detik yang sama, karena itu dua emosi yang berbeda dan berlawanan.
2. Jika anda menegur seseorang atau menjawab seseorang yang sedang dalam kondisi emosi tinggi, tenang dan berbicaralah pelan. Tanpa perlu menghakimi atau menuduh.
Karena cenderung akan meninggikan volumenya jika seseorang yang diajak bicara juga meninggikan volume bicaranya.
Dan boleh anda buktikan, bahwa orang yang berkata dengan tenang dan pelan akan cenderung lebih disegani daripada orang yang bicaranya meledak-ledak.
Karena benarlah perkataan ini : jawaban yang lembut mematahkan tulang.

Jumat, 12 Juni 2009

Korah, keadilan Allah dan manusia

Pernahkah anda mendengar cerita tentang Korah?
Korah, Datan dan Abiram melakukan pemberontakan kepada Musa. Apabila diteliti lebih lanjut Korah sebenarnya punya alasan yang berbeda dibandingkan dengan Datan dan Abiram.
Korah adalah seorang suku Lewi yang akrab dengan Kemah Pertemuan.

Salah satu alasan pemberontakannya adalah pemberontakan atas kepemimpinan Harun, bukan atas kepemimpinan Musa.
Korah melihat banyak kesalahan yang dilakukan oleh Harun.
Pada waktu Mariam dan Harun tidak setuju dengan Musa, hanya Mariam yang dihukum kusta oleh Tuhan. Pada waktu Harun membuatkan Israel dengan lembu emas-nya, Harun pun tidak kena hukuman sama sekali.
Korah melihat suatu ketidakadilan pada pandangannya.
Di akhir cerita, Korah ditelan hidup2 oleh tanah yang terbuka, tetapi anak2nya tidak ikut.

Korah sebenarnya bukanlah orang jahat, hanya tidak tahu tentang keadilan Tuhan.
Mengapa Harun tidak kena hukuman Tuhan?
karena Harun memakai jubah imam !!! Jubah itu yang melindunginya..
Harun langsung mati saat jubah tersebut dilepas.
Dan Korah tidak tahu tentang hal ini...
Suatu cerita yang tragis... ketika sesuatu dibela dengan luar biasa, ternyata Allah tidak ada di pihaknya.
Bagaimanapun ada kedaulatan Tuhan yang tidak bisa ditentang oleh siapapun. Seperti halnya kenapa Yesus memilih lahir sebagai orang Yahudi? bukan orang Indonesia?

Oleh anugrah kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil pekerjaanmu tetapi pemberian Allah.
Apabila kita boleh kenal Yesus, ingatlah itu sebenarnya bukan kebetulan, itu karena Tuhan yang memilihmu...!!! God Bless You !

Kamis, 11 Juni 2009

Bisnis Online

Salah satu yang saat ini marak adalah bisnis internet online...
setiap pemiliknya memberikan janji yang luar biasa, meskipun tidak disangkal juga bahwa banyak yang mencela... dianggap pembodohan, tidak mau kerja, pembohongan publik, dst
Tetapi apabila kita melihatnya hal ini terus bermunculan seperti jamur di musim hujan. Banyak yang mencela, tetapi banyak juga yang mengikuti.
Kembali lagi... bukankah di Indonesia semua bebas berpendapat, dan bukankah kita bisa tetep bersahabat dan bersaudara sekalipun berbeda pendapat??